Rabu, 14 November 2018

KEUNIKAN BELAJAR FILSAFAT


KEUNIKAN BELAJAR FILSAFAT



Suatu aktivitas tentunya dimulai dengan mengucapkan salam dan kemudian doa. Pada perkuliahan filsafat ilmupun demikian. Berdoa menurut keyakinan masing-masing, bagi yang muslim membaca istighfar 5 kali, surah Al fatihah 1 kali, dan surah Al ikhlas 3 kali. Hal ini bertujuan semua yang mengikuti perkuliahan agar mendapatkan ridho, bimbingan, rahmat, hidayah, inayah dari Allah SWT. Memulai suatu aktivitas dengan kebaikan  bukan hanya mendapapatkan kebaikan tetapi juga keunikan. Ada beberapa hal yang unik saat mengikuti perkuliahan filsafat ilmu ini. Keunikan pertama adalah mahasiswa diminta merekam kegiatan perkuliahan dengan bantuan HP, mahasiswa harus percaya pada hasil rekaman tujuannya agar bisa didengar kembali dan untuk bahan refleksi perkuliahan dan untuk perkuliahan berikutnya HP harus dalam keadaan full baterai. Keunikan kedua adalah nama Marsigit di google terdeskripsi dengan jelas mulai dari profil hingga lokasi rumah beliau yang menunjukan pak Marsigit itu benar ada dan nyata. Tidak hanya sampai disitu kami dibuat tercengang pada keunikan ketiga adalah Pak Marsigit beserta dosen UNY mampu membius kami melalui akting dalam ketoprak yang berjudul REMBULAN KEKALANG UNY. Kesan awal saya menonton ketoprak tersebut para pemainnya sukses memerankan karakter tokoh-tokoh didalamnya. Jarang sekali saya melihat dosen-dosen berakting dalam sebuah drama meskipun ada beberapa diantara kami tidak paham bahasa jawa. Uniknya lagi tayangan ketoprak tersebut adalah penghubung yang mengantarkan kami berfilsafat pada pertemuan pertama. Kami diminta menonton video tersebut. Pada menit-menit tertentu bapak meminta kami melihat adegan yang dilakukan dalam video tersebut, dalam video tersebut bapak berperan sebagai raja yang baik dan bijak. Pak Marsigit mulai mengaitkan video ketoprak tersebut dengan filsafat. Filsafat bisa dari mana saja termasuk dari ketoprak tadi. Didalam sebuah ketoprak ada banyak hal seperti tarian, politik, seni rupa, suara, dan seterusnya. Bapak juga menjelaskan tentang karakter dari pemain ketoprak tersebut seorang raja simbol ilmu pengetahuan, simbol kebaikan dan juga ada seorang pangeran simbol kegelapan karena melakukan hal yang tidak baik yaitu berkhianat. Intinya adalah dalam filsafat diriku adalah diriku dan dirimu adalah dirimu maka untuk belajar filsafat itu kuncinya harus banyak membaca. Filsafat itu menyangkut semuanya dan sebenar-benarnya filsafat adalah pikiran. Setidakpenting apapun bahkan hal yang sepeleh bisa menjadi filsafat.
Belajar filsafat pada perkuliahan ini dengan metode yang sederhana namun sarat makna. Seperti pada pemberian nama anak ada filsafat didalamnya yang diberikan oleh orangtua yang mengandung arti atau maksud yang baik atau biasanya doa.  Dibawah filsafat ada psikologi wacana. Psikologi itu sendiri bermacam-macam dapat berupa psikologi terapan, atau yang lainnya. Pada psikologi wacana kita bisa menggali potensi-potensi yang baik untuk diri kita maupun untuk orang lain. Berawal dari hal sederhana, nama misalnya. Setiap orang bisa memaknai namanya. Orang yang berpendidikan, mengerti masa depan, adat, membuat sebuah nama dengan maksud, mempunyai aturan, dan tidak asal memberi nama. Bukan hanya untuk fenomenal. Nama seharusnya tidak menentang kebenaran dan menentang nurani. Nama itu menyangkut tentang etik dan estetika. Seperti arti nama Marsigit artinya dapat secara klasik atau kontemporer. Secara klasik arti nama Marsigit terdiri dari kata Mar dan sigit. Mar berarti tersamar atau tersembunyi itu adalah hakikat ilmu sedangkan sigit artinya tampan. Sehingga Marsigit bermakna sebagai seorang yang tampan yang selalu mencari ilmu. Namun dibalik makna itu sejarah nama pak Marsigit adalah keinginan ayah beliau agar memiliki anak yang pintar seperti gurunya. Arti nama kontemporer Marsigit berasal dari Mars adalah planet mars, Si adalah see dalam bahasa inggris artinya melihat, dan Git adalah pintu diambil dari kata gate. Sehingga secara keseluruhan Marsigit berarti pintu gerbang menuju mars. Sedangkan secara spiritual nama pak Marsigit di artikan sebagai masjid dengan tujuan mampu memperoleh derajat baik di dunia maupun akhirat. Keseluruhan pemaknaan nama tersebut menjadi motivasi untuk terus beramal baik. Jadi haruslah sebuah nama itu mengandung arti yang baik.
Selanjutnya masih tentang keunikan perkuliahan filsafat yaitu selau dilakukan tes jawab singkat yang menjadi inti dari perkuliahan, dimana mahasiswa diminta menyiapkan selembar kertas yang telah diberi identitas dan digunakan untuk menuliskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Pak Marsigit. Pertanyaan-pertanyan singkat tersebut dijawab dengan cepat setiap pertemuan ada 20 pertanyaan yang disiapkan bapak. Misalnya kenapa Anda kuliah? Kenapa Anda terlambat? Kenapa Anda sedih? Dan masih banyak pertanyaan yang terlihat sederhana tetapi uniknya jarang mahasiswa dapat menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tetapi hal tersebut menjadi jawaban bahwa mahasiswa sedang berfilsafat ketika menjawab pertanyaan tersebut. Setelah seluruh mahasiswa menyelesaikan 20 soal pertanyaan singkat tersebut, Jawaban dari mahasiswa tidaklah lengkap, kebanyakan jawaban tersebut mendzholimi jawaban lainnya yang belum sempat untuk diutarakan. Padahal jawaban yang lain dn belum sempat untuk diutarakan itu juga memiliki hak untuk diutarakan. Lantas jika begitu maka mengapa hanya menjawab satu jawaban saja? Jawaban para mahasiswa bersifat parsial, parsial itu ialah sumber persoalan. Seluruh persoalan yang ada di dunia dikarenakan manusia itu parsial, dan ini sangat bahaya. Uniknya lagi Jawaban dari 20 soal pertanyaan singkat tersebut haruslah diawali kata “BELUM TENTU KARENA”, setelahnya kemudian baru bisa diikuti oleh jawaban yang ingin dituliskan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Sebagian manusia itu sering merasa tergoda untuk menganggap dirinya mengerti dan itu berbahaya. Akibat jawaban unik tersebut seluruh mahasiswa mendapat skor 0 pada tes jawab singkat pertama ini sebagai wujud dari melakukan perbuatan dengan sangat yakin dan optimis padahal kita sama sekali tidak mengerti.
Banyak hal yang penting yang kami dapat dari perkuliahan filsafat ini satu diantaranya adalah saran dari Pak Marsigit yaitu pikirkan apa yang kau kerjakan, kerjakan apa yang kau pikirkan, doakan apa yang kau kerjakan, doakan apa yang kau pikirkan, dan separuh-separuh lainnya agar menjadi satu kebulatan hidup, maka berpikir dan bekerja harus disinergikan. Cara untuk mengadakan di dalam pikiran yaitu bisa melalui panca indera, bisa dilihat, disentuh, didengar, dirasakan, atau dipikirkan. Fungsi dari pertanyaan Pak Marsigit adalah menjadikan yang mungkin ada menjadi yang ada di pikiran mahasiswa. Pada perkuliahan ini filsafat dikaitkan dengan kuasa Tuhan karena kuasa Tuhan adalah filsafat tertinggi yang dapat menjawab filsafat. Contohnya seperti tidak punya uang, lapar, dan mengantuk adalah kuasa Tuhan. Ada hal yang sering disepelehkan dikehidupan sehari-hari namun pada perkuliahan ini di jelaskan kembali bagaimana pentingnya menjaga tingkah laku yang baik termasuk saat sedang sakit batuk misalnya harus memakai masker agar tidak mempengaruhi orang lain untuk tertular sakitnya.
Setelah dimulai dengan pengantar dari berbagai kejadian yang ada disekitar. Tes jawab singkat selalu hadir memuat pertanyaan-pertanyaan yang sederhana yang unik. seperti Apa sebab? Sebab apa?  Mengapa sebab? Sebab mengapa? Yang jawabannya juga sederhana dan singkat. Hingga saat ini belum ada yang mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar. Uniknya lagi Objek filsafat adalah yang ada dan yang mungkin ada, karena filsafat itu merupakan olah pikir maka yang mungkin ada dimaksudkan yang ada dalam pikiran. Kita mengetahui sedikit yang ada dalam pikiran kita, satu diantara semiliar pangkat semiliar dari keseluruhan yang mungkin ada yang bisa kita pikirkan. Atau juga yang ada dan yang mungkin ada di dalam hati. Dalam spiritual, yang ada dan yang mungkin ada di dalam hati. Permasalahan dalam filsafat hanya ada 2 macam, yaitu : bagaimana kamu bisa menjelaskan yang ada dalam pikiranmu, dan bagaimana kamu mengerti apa yang di luar pikiranmu. Keunikan dari belajar berfilsafat adalah memposisikan diri dan mendudukan kembali kesadaran manusia yang sudah merasa mengerti sebetul-betulnya hanya sebagian. Persoalan hidup yang utama filosofis adalah dikarenakan manusia tidak paham keseluruhan, manusia hanya paham sebagian. Maka parsialitas hidup sebagian itu adalah tempat godaan setan terhadap manusia melalui sifat manusia yang tidak sempurna yaitu berbicara parsial, memikirkan parsial, dan mendengarkan parsial.
Filsafat menggunakan pikiran dan bahasa. Caranya adalah cukup dengan A dan bukan A. A itu bisa semuanya seperti pulpen dan air. Bukan A itu seperti bukan pulpen dan bukan air. Dunia dan akhirat adalah air dan bukan air. Bukan air bisa saja neraka, bisa saja Tuhan, bisa saja ayat suci. Tertangkap semua disana dan tidak ada yang tersisa. Setiap ada dan yang bukan ada sudah bisa membangun dunia. Seorang filsafat harus bisa berpikir dengan mudah untuk membangun dunia tanpa berdarah-darah (berjuang). Contoh lain adalah ada tetangga yang meninggal dunia karena tukang tapi tidak ada pekerjaan dan hanya di rumah saja tidak berangkat. Sebenar-benarnya tetangga tapi sudah meninggal dunia karena sedang tidak bekerja sesuai pekerjaannya. Ada pula tetangga yang meninggal dunia karena pedagang tapi tidak punya modal. Baju dan jilbab juga bisa meninggal dunia karena sudah lama tidak digunakan dan hanya disimpan saja di lemari. Perusahaan juga bisa meninggal dunia karena logonya sudah terkelupas. Gunung juga bisa meninggal dunia karena sudah tidak dapat meletus lagi.
Dalam berfilsafat itu adalah berpikir. Orang-orang yang sedang tidak berpikir adalah mayat-mayat yang berjalan. Seperti mahasiswa yang belum lulus Toefl tapi ingin lulus yudisium sehingga seperti mayat hidup. Jika ditingkatkan dalam spiritual, maka bisa dicontohkan sebagai orang-orang yang menaiki motor. Orang-orang tersebut adalah mayat hidup karena sedang berkendara dalam keadaan tidak berdoa. Orang-orang yang sedang melakukan ibadah haji di Makkah juga merupakan mayat karena lupa dan bersendau gurau dalam melaksanakannya.
Matinya spiritualitas adalah tidak berdoa. Matinya seorang ibu adalah tidak merawat bayinya. Matinya sebuah motor adalah saat dihidupkan tidak dapat menyala. Manusia sebenarnya terancam kematian mulai dari fisik sampai hati. Berfilsafat harus cerdas. Orang cerdas banyak yang tidak disukai orang terutama penguasa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar